SEJARAH DAPUR
pertengahan abad 19, pada masa industrialisasi, mulai di rancang adanya jalur pipa untuk suplai air ke dalam hunian. Bahkan, di rancang juga jalur untuk membuang air limbah rumah tangga. kompor yang dimanfaatkan pun sudah mulai memakai gas sehingga proses memasak jauh lebih efesien. Oleh karena proses memasak jauh lebih efisien. Oleh karena proses memasak jauh lebih efesien dan higienis, para digma dapur yang harus selalu berada, letak dapur ssudah mulai dekat dengan ruangan utama. Hal tersebut membuktikan bahwa fungsi dapur telah bergeser, dari yang tadinya hanya untuk memasak, berubah menjadi sebagai tempat kumpul bersama keluarga besar.
Kitchen Set
Masyarakat Indonesia,khusunya masyarakat jawa barat/sunda dapur atau pawon dianggap sebagai "area belakang" sehingga hanya kaum wanitalah yang berhak dan harus ada di sana. pada zaman dulu, kaum pria, bahkan anak laki-laki atau perempuan, cenderung di anggap tabu bila masuk ke "area belakang" tersebut. Berbeda jauh dengan masa kini, anak- anak bisa bebas keluar masuk dapur. karena pada masa itu di anggap bahwa dapur adalah tempat bekerjanya kaum wanita sehingga anak - anak tidak di izikan bermain, bahkan masuk kesana. namun sejalan dengan perkembangan zaman, pola pikir tradisional mulai di tinggalakan.
nah tadi sekilas tentang asal usul / cerita dapur di masa dulu, konsep dapur harus di sesuaikan dengan budaya masing-masing daerah atau negara. Masyarakat Indonesia sendiri punya kebiasaan memasak yang berbeda dengan orang-orang barat. Masyarakat Indonesia biasanya memasak makanan dengan pengolahan yang relatif rumit. itulah sebanya dibutuhkan dapur yang lengkap. Peralatan memasak dan berabagai bahan makanan di tempatkan di satu area khusus, dapur namanya. Jadi, sebenaernya kalau di pikir lagi, tidak di butuhkan pantri jika sudah memiliki dapur. Namun, rupanya banyak orang belum memahami betul konsep pantri dan dapur pun masih ingin membuat pantri. Semua kembali pada selera dan anggaran masing - masing keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar